aku adalah aku.....


Lingkaran Waktu Yang Tiada Berujung.


Betapa hebatnya waktu mengatur kita. Ketika lonceng jam
usai kerja berdering, tanpa diperintah segera kita berkemas.
Menyimpan kertas dan pensil dalam laci, lalu meninggalkannya
jauh-jauh. Seolah semua persoalan telah terpecahkan untuk
hari itu. Padahal masalah tetap terjaga selagi kita pejamkan
mata.

Namun, esok hari, ketika lonceng jam mulai kerja
berdentang, semua tumpukan masalah kita aduk, seolah ia
terlampau banyak tidur semalam. Perselisihan pun bolehlah
dilanjutkan kembali.
Ah, betapa hebatnya waktu menghibur kita. Betapa bergairahnya
waktu membangunkan kita.

Saat kita mengatur waktu, sesungguhnya kita pun mengatur
pikiran, emosi, dan perasaan kita. Karena waktu adalah
lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, kita atur waktu
untuk mengatur kehidupan.

Kita rayakan sesuatu karena kita ciptakan hari besar. Kita
heningkan diri karena kita tegakkan kesyahduan. Dan, semua
itu kita rangkai dalam jalinan waktu. Maka, hanya mereka
yang tak kenal akan waktulah yang terjerat dalam persoalan
tiada berujung.

Kehidupan,,,


Suatu hari.. pernah kurenungi…
adakah seorang insan yang mengerti..
apakah arti kehidupan ini…

pernah kucari arti cinta sejati
namun yang kutemui barulah mimpi..
suatu mimpi kosong yang tak bertepi
apakah salah hati ini
ingin memiliki sebuah cinta sejati..

apakah arti sebuah persahabatan sejati
apakah itu juga sebuah mimpi.. ?
jika benar, apalah arti semua ini..
sudah banyak hari kujalani
waktu demi waktu…

semua seakan hanyalah ilusi..
ilusi yang tiada memiliki arti

namun akhirnya satu hal kusadari
hanya Dia yang sungguh mengerti,
tentang semua arti kehidupan ini..
kekosongan hati ini
tidak lagi diisi dengan benci..
tak ada yang lebih murni
dari kesucian cinta Ilahi
Cinta-Nya yang begitu Indah


Catatan Kehidupan.....
Semakin panjang usia kita, semakin panjang pula catatan pengalaman hidup
kita. Bagi mereka yang mau memetik pelajaran dari pengalamannya, maka
pengalaman jadi kekayaan yang unik baginya. Usia membawanya pada kebajikan.
Sedangkan bagi mereka yang acuh, pengalaman tak lebih dari goresan di atas
pasir pantai. Usia tak menjamin apa-apa selain ketuaan baginya.

Meski kita sama-sama dinaungi oleh langit yang sama; meski kita sama-sama
diterangi oleh cahya matahari yang sama; meski kita sama-sama digelapi oleh
malam yang sama, namun kita tak pernah sama dalam mencerap semua itu. Kita
melihat cakrawala dari ketinggian yang berbeda. Kita melangkah di jalan
setapak dengan bobot yang berbeda.

Kita mengisi ruang dan waktu ini dengan besar tubuh yang berbeda pula.
Maka, meski kita lahir di bumi yang satu, namun kita hidup di dunia yang
berbeda-beda. Kita mempunyai sidik dunia pikiran yang tak sama bagi setiap
orang. Keunikan itu takkan banyak berarti bila tak menjadi kekayaan bagi
kita. Dan, kekayaan itu tak banyak bermakna bila tak membuat diri kita
semakin bijak bestari.

----,,-----

Sepuluh tahun kebelakang makna hidup untuk saya hanya 2 jenis, sedih dan senang. Secara warna saya hanya mengenal hitam, putih dan abu-abu.
Hitam untuk saat saya bersedih, putih untuk saat saya sedang bersuka cita dan abu-abu untuk saat saya sedang berada diantaranya atau sedang mengalami hitam dan putih sekaligus.

Fast forward ke dua tahun kebelakang warna-warna mulai bertambah, saya mengenal beberapa rasa lagi yang baru bisa saya mengerti maknanya, beberapa diantaranya adalah putus asa dan bersyukur.
Menyenangkan sekali rupanya, setelah saya tahu rasanya putus asa saya belajar tentang rasa untuk pasrah dan percaya terhadap keajaiban. Setelah itu banyak lagi hal-hal dalam hidup yang ternyata membuat saya sadar bahwa ternyata hidup itu tidaklah hanya hitam, putih dan abu-abu.

Fast forward lagi menuju masa sekarang, saya belajar untuk menerima bahwa hidup itu terdiri dari rangkaian warna pelangi yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Damai, keajaiban, bersyukur, berpasrah diri, berbagi, tertawa, menangis dan memaafkan.

Semua adalah turunan dari senang dan sedih. Semua adalah variasi yang membuat kita harus menyadari bahwa proses pendewasaan itu ternyata lebih sulit dari yang kita bayangkan, namun perjalanan menuju dewasa itulah yang mewarnai setiap sudut dari kehidupan kita. Karena proses pendewasaan tidak pernah akan berhenti.

Alhamdulillah,,,,rasanya belum pernah gue setenang ini. Rasanya hati ini selalu bahagia walau apapun yang terjadi. Rasa sesak di hati yang selalu gue rasakan di bulan terakhir terasa hilang, di hati sudah banyak bergkurang yang artinya (mungkin) segala beban di hati gue, termasuk keinginan-keinginan, emosi-emosi, rasa sakit, rasa takut, rasa cemas, rasa benci dsb… sudah mulai menguap entah kemana. Kalau ditelusuri ke belakang, pusingnya gak tahan tentang masalah hidup ini,,, satu yang paling gue takutin, takut dengan hal kebohongan (fitnah) yang akhirnya gue sampe gak tau harus ngapain lagi…, Masalah yang satu ini membuka mata hati gue, tentang kesalahan dia, (jadi inget pas dulu gue berantem ma dia, ternyata semua kesalahan (kelakuan gk bener) ada didirinya sendiri) gue pengen ngehindar darinya, perasaan diri ini selalu bermasalah sama dia, dan jadi boomerang buat gue.. tapi alhamdulillah semuanya berangsur membaik… smoga diri gue, anak istri gue, dia dan semua keluarga bahagia, gak ada beban jauh dari masalah, mudah-mudahan kita semua menjadi lebih baik,,

Mungkin berhubung gue belum bisa ikhlas sepenuhnya di bulan yang lalu hingga beberapa minggu kemudian, gue merasa bolak-balik up down up down up down up down… sampe rasanya hati ini udah babak belur saking banyaknya masalah. Kalo dulu kadang ngomong sesuatu di mulut tapi di hati teriak-teriak,,
Sekarang udah bisa ngomong dengan sepenuh hati….
Udah bisa tersenyum sepenuh hati….
Udah bisa mendukung sepenuh hati….
Sekarang gue ngelakuin itu semua tanpa ada lagi beban di hati. Bukan karena perasaan gue udah menghilang. Tapi gue biarin aja semuanya berjalan sesuai kehendak-Nya. Gue percaya, apapun yang terjadi itulah yang terbaik.

Apalagi sekarang ada hal lain yang lebih ingin kuraih di depan gue yaitu masa depan, keluarga gue, anak dan istri gue yang gue cintai. Gue ingin menyelesaikan kuliah dengan sebaik-baiknya, meski jarang masuk dan curi-curi waktu sambil nyari doit he..he..,
Hahhcmmm,,, Iyaaaaaa, gue pasti bisaaaaaaaaaaaaaaa…..
Terimakasih banyak terutama bagi istri dan keluarga gue yang sllu mendukung gue…
I Love U all….

Lelaki Sejati Itu Bagaimana Ya?????

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya
yang kekar dan perutnya yang keras,
tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya….

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya
yang lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan
kebenaran…..

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah
sahabat di sekitarnya,
tetapi dari sikap
bersahabatnya pada generasi muda bangsa …

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana
dia di hormati ditempat bekerja,
tetapi bagaimana
dia dihormati didalam rumah dan keluarganya…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya
pukulan,
tetapi dari sikap bijaknya memahami
persoalan…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya
yang bidang,
tetapi dari hati yang ada dibalik itu…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya
wanita yang memuja,
tetapi komitmennya terhadap
wanita yang dicintainya…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah
barbel yang dibebankan,
tetapi dari tabahnya dia
menghadapi lika-liku kehidupan…

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya
membaca kitab suci,
tetapi dari konsistennya dia
menjalankan apa yang ia baca…


ada emapat laki-laki yang akan terseret ke dalam neraka oleh wanita.

pertama laki-laki yang menjadi ayah seorang perempuan yang membiarkan anak perempuannya membuka auratnya dan bergelimang dosa.

kedua laki-laki yang menjadi suami seorang perempuan yang membiarkan istrinya tuk memamerkan auratnya dan meninggalkan agama.

ketiga laki-laki yang menjadi saudara dari seorang perempuan yang membiarkan saudara perempuannya senang memperlihatkan auratnya dan tak menjalankan ajaran agama

keempat laki-laki yang menjadiputara dari seorang perempuan yang membiarkan ibunya menggoda laki-laki dengan memamerkan auratnya dan bergelimang dosa

maka wahai lelaki jaga lah para perempuan d keluargamu dari perbuatan dosa dan nista sehingga kalian terbebas dari api neraka karena kelalaianmu atas mereka.

…quu anfusakum waahlikum naara… (at-tahrim:6)

berbahagialah wahai kalian para wanita yang d kelilingi laki-laki yang menjagamu dari api neraka.

Seperti Matahari


keinginan adalah sumber penderitaan
tempatnya didalam fikiran
tujuan bukan utama
yang utama adalah prosesnya
kita hidup mencari bahagia
harta dunia kendaraannya
bahan bakar budi pekerti
itulah nasihat para nabi

ingin bahagia…
derita di dapat
karena ingin…
sumber derita
harta dunia
jadi penggoda
membuat miskin
jiwa kita

ada benar nasihat orang-orang suci
memberi itu terangkan hati
seperti matahari
yang menyinari bumi 2x

2 hari yang lalu saya dikenalkan lagu ini oleh seorang kawan baru yang cukup nyentrik. Tapi setelah mendengarnya, diri ini langsung tertarik dengan untaian lirik yang dilantunkan oleh bos OI ini. Intinya adalah sebagai berikut:

keinginan => derita

kedermawanan => pelita jiwa

jika kita tolok kepada kehidupan realita, pernyataan bang iwan sangat ada benarnya. seluruh manusia di dunia ini memilki keinginan-keinginan yang ingin terwujud. kalo kata doraemon:

aku ingin begini…
aku ingin begitu…
ingin ini ingin itu
banyak sekali…

ya keinginan manusia tanpa batas. ketika satu keinginan tercapai, maka keinginan yang baru akan datang dan begitu seterusnya. kalo diikuti terus keinginan tersebut tak ada waktu bagi manusia tersebut untuk menikmati keinginan dia yang sudah tercapai sebelumnya. yang ada hanya kejar, dan kejar lagi segala keinginan yang terus bermunculan. sehingga tak ada nikmat yang dirasa. Maka sangat benar sekali ajaran rasul yang mengajarkan kita untuk banyak-banyak bersyukur, sebab dengan rasa syukur itu kita dapatkan kenikmatan atas segala jerih payah kita.

dan sering-sering lah memberi, karena memberi memberikan kepuasan batin kita akan perbuatan kita. manusia butuh sarana untuk mencurahkan berasa berbagi. karena fitrah manusia makhlik sosial. jiwa manusia terus mencari suasana yang harmonis dankeharmonisan dapat dibangun ketika manusianya saling memberi manfaat satu sama lain. saling membantu sehingga satu sama lain saling terbangun. tidak ada yang jatuh menjatuhkan yang menghabiskan tenaga. sebab tidak ada kemenangan dalam pertikaian. satu pihak jadi abu dan pihak lainnya jadi arang. kehancuran yang timbul.

maka kawan…lirik ini mengajak kita meredam keinginan-keinginan kita yang terus memburu. tingkatkan lah rasa syukur sehingga kita dapat menikmati kehidupan di dunia yang singkat ini, dan saling berbagi kenikmatan lah karena kenikmatan tak akan terasa dan berkah jika kita membiarkan lingkungan kita tertindas dan menderita.

tiap hari kita berdoa meminta kehidupan yang bahagia di kehidupan dunia yang singkat dan di kehidupan akhirat yang abadi. dan pesan dari bang iwan ini insya Allah bisa menjadi salah satu kunci. so lets try guys!!

my son...

Click to play this Smilebox photobook: Eyza
Create your own photobook - Powered by Smilebox
Free digital photobook created with Smilebox